Selasa, 08 Juli 2025

Magnus dan Jovanka Menyapa Lewat Poster & Trailer “Bertaut Rindu”: Sebuah Perjalanan Tentang Impian yang Berhak Dirayakan

 


Jakarta,  Juli 2025 - Hari ini, Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan, film terbaru produksi SinemArt, merilis poster dan trailer resmi yang untuk pertama kalinya memperlihatkan dunia dua tokoh utamanya: Magnus dan Jovanka.

Dirilis dalam konferensi pers yang berlangsung pada 4 Juli 2025 di Plaza Senayan, poster dan trailer ini menjadi awal dari perjalanan emosi yang lebih jauh, bukan sekadar tentang cinta remaja, tetapi tentang kehilangan arah, luka keluarga, dan keberanian untuk mempertahankan mimpi, bahkan saat semuanya terasa tidak mungkin, sekaligus memperlihatkan bahwa adanya support system bisa membawa kekuatan tersendiri untuk mewujudkan dan merayakan impian.

Poster resmi memperlihatkan Magnus dan Jovanka yang duduk berhadapan, dengan karya-karya gambar yang merupakan bidang keahlian keduanya. Meski berdekatan, namun ada hal yang menggantung tak terjawab dari tatapan keduanya. Sementara dalam trailer yang dirilis bersamaan, penonton mulai melihat sisi terdalam dari Magnus (Ari Irham), siswa SMA pendiam yang baru saja diterima di ITB, kampus impiannya. Namun mimpi itu tak bisa ia rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain: universitas di luar negeri, jurusan yang tak pernah ia minta. Magnus diam. Bukan karena tidak punya suara, tapi karena sudah terlalu sering tak didengar.

Lalu hadir Jovanka (Adhisty Zara) siswi ceria di luar tapi menyimpan empati mendalam di dalam.

Jovanka tak hanya peduli, ia hadir sebagai cahaya dalam hidup Magnus yang kelam. Ia melihat banyak warna dalam hidup, dan berharap Magnus juga bisa melihatnya. “Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya pelan pada Magnus, seperti yang bisa kita saksikan di cuplikan trailer.

“Di luar sana, masih banyak anak muda yang mimpinya tidak dihancurkan oleh kegagalan, tapi oleh orang tuanya sendiri. Dan mereka memilih diam, dan Jovanka melihat itu dari Magnus,” ungkap Adhisty Zara pemeran Jovanka. “Sedangkan Jovanka hadir seolah baik-baik saja, tapi sebenarnya dia juga menyimpan luka. Tapi daripada mengeluh, dia memilih menjadi cahaya buat orang lain. Itu yang bikin aku tersentuh saat memerankan dia.” Film ini adalah adaptasi dari novel Bertaut Rindu, Pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia

Writing Project (GWP) 2021 karya Tian Topandi dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Ada kekosongan yang tak bisa diisi hanya dengan logika. Ada kerinduan untuk hidup dengan pilihan sendiri. Dan Bertaut Rindu menghadirkan itu semua dalam balutan cerita yang lembut namun menghantam perasaan.



Disutradarai oleh Rako Prijanto, dan diperkuat dengan naskah dari Lintang Pramudya Wardhani, film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 31 Juli 2025. Bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang manis, tapi juga realita yang getir dan akrab dengan banyak anak muda hari ini: mimpi yang terpaksa diredam, keputusan yang dipaksakan, dan harapan yang perlahan menghilang.

Film ini juga semakin lengkap dengan keikutsertaan penyanyi muda Jasmine Nadya yang menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack film berjudul “Seiring”, lagu yang diciptakan dan diaransemen oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, serta produksi Sinemart Indonesia. Lagu ini menjadi refleksi dari hubungan antara orang tua dan anak yang tak selalu selaras, namun diam-diam tetap berjalan berdampingan.

“Film ini bicara pelan, tapi dalam. Kami ingin Bertaut Rindu menjadi jendela buat para orang tua untuk lebih mendengar, dan buat para remaja agar tidak merasa sendirian,” ujar MGS. Fahry

Fachrudin, produser film ini. “Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan mereka ke jalan yang kita pilihkan, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini. Dan perasaan-perasaan anak tersebut dibalut dengan cerita asmara remaja yang pastinya related dengan kehidupan saat ini,” lanjutnya lagi.

Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan adalah perjalanan emosi yang lirih namun membekas. Sebuah pengingat bahwa mimpi bukan untuk diukur dari restu saja, tapi juga dari keberanian untuk mempercayai diri sendiri. Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, datang dan rasakan sendiri kisah Magnus dan Jovanka, kisah tentang pertemuan, tentang kehilangan, dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di antara luka. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.

****

CATATAN PRODUKSI :

Judul : Bertaut Rindu

Genre : Drama, Romance

Rumah Produksi : SinemArt

Waktu Rilis : 31 Juli 2025 (Bioskop)

Produser : MGS. Fahry Fachrudin

Eksekutif Produser : David S. Suwarto

Sutradara : Rako Prijanto

Senin, 07 Juli 2025

KNPK Indonesia Suarakan Urgensi Keluarga dalam Mewujudkan Kemuliaan Manusia





KNPK Indonesia dalam rangka HARGANAS ke-32 dan HAN Tahun 2025, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menginternalisasikan (melembagakan) nilai-nilai kemuliaan manusia dalam kehidupan keluarga dan sosial. Keluarga yang mengusung filosofis non-materialisme dan non-materialistis akan mampu menciptakan lingkungan yang harmonis, penuh kasih sayang, serta membentuk individu yang memiliki integritas moral.


Memaknai Harganas dan HAN 2025, KNPK Indonesia didukung oleh Kemendikdasmen, menyelenggarakan Seminar Nasional diselenggarakan Ahad, 6 Juli 2025, pukul 09.00 – 13.00 WIB di Ruang Auditorium Lantai 2 Perpusnas RI, dengan tema “Keluarga Fondasi Mewujudkan Kemuliaan Manusia”. Sebagai Keynote speech adalah Wakil Menteri Kementrian pendidikan dasar dan menengah, Prof. Dr. Atip Latipulhayat, S.H, M.H, Ph.D


Fenomena modernisasi dan globalisasi membawa dampak ambivalen terhadap konsep kemuliaan manusia. Di satu sisi, perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi memberikan peluang besar bagi peningkatan kualitas hidup. Namun, di sisi lain, arus materialisme yang semakin dominan telah menggeser nilai-nilai kemuliaan manusia menjadi sekedar pencapaian ekonomi dan status sosial. 

Sebagai moderator pada seminar nasional adalah Feizal Syahmenan, S.H., M.H. Adapun sebagai Pembicara adalah Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si dengan materi “Kebijakan Keluarga: Syarat Keharusan dan Kecukupan Membangun Kemuliaan Manusia”. Prof. Dr. Cecep Darmawan, M.Si., M.H. mengangkat materi “Perspektif Pendidikan dalam Menguatkan Keluarga sebagai Fondasi Pembangunan Kemuliaan Manusia”. Adapun Dr. Bagus Riyono, Psi., MA. Menyampaikan materi “Perspektif Kesehatan Mental untuk Menguatkan Keluarga sebagai Fondasi Pembangunan Kemuliaan Manusia”. Narasumber lainnya, Dr. Ir. H. Adiwarman Azwar Karim, M.B.A., M.A.E.P. menyampaikan materi “Prinsip dan Praktek Ekonomi Syariah dalam Menguatkan Ekonomi Keluarga untuk Meraih dan Menjaga Kemuliaan Manusia”. Sedangkan Dr. Aan Rohanah, M.Ag mengangkat materi “Meraih Kemuliaan Manusia melalui Penguatan Keberfungsian Agama/Relijiusitas Keluarga”.


Dalam Peringatan Harganas ke-32 dan HAN tahun 2025 KNPK Indonesia, selain Kegiatan seminar nasional, diawali dengan gerakan Kampanye Kemuliaan Manusia, melalui poster, video pendek, dan narasi inspiratif secara daring, yang menyasar keluarga Indonesia di berbagai lapisan yaitu Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia (GKKI) mengenai Pesan hidup sederhana dan Pesan “Jangan rakus” untuk peneguhan dan penguatan nilai hidup berfilosofis non-materialisme serta kontrol diri dan integritas. Seminar Nasional Dihadiri oleh Para pakar, praktisi, akademisi, organisasi masyarakat, masyarakat umum, serta anggota dan pengurus KNPK Indonesia, berjumlah kurang lebih 200 orang peserta.

Fondasi Mewujudkan Kemuliaan Manusia: Pembangunan Ramah Keluarga Dengan Syarat Keharusan Dan Kecukupan Sebagai Solusi Masalah Bangsa

 



Memaknai Harganas dan HAN 2025, KNPK Indonesia didukung oleh Kemendikdasmen, menyelenggarakan Seminar Nasional diselenggarakan Ahad, 6 Juli 2025, pukul 09.00 – 13.00 WIB di Ruang Auditorium Lantai 2 Perpusnas RI, dengan tema “Keluarga Fondasi Mewujudkan Kemuliaan Manusia”. Sebagai Keynote speech adalah Wakil Menteri Kementrian pendidikan dasar dan menengah, Prof. Dr. Atip Latipulhayat, S.H, M.H, Ph.D.


Ketua Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, yang juga menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional menyampaikan bahwa syarat keharusan dan kecukupan Pembangunan Ramah Keluarga, adalah Pembangunan yang bersifat holistik dan komprehensif, yang secara terpadu dan terintegrasi, serta memiliki sifat percepatan, terobosan dan berdaya ungkit tinggi. 


Kebijakan Pembangunan Ramah Keluarga (PRK) menjadi solusi dari berbagai permasalahan bangsa karena Keluarga adalah unit sosial terkecil yang merupakan lintasan individu dengan Masyarakat. Sehingga keluarga sebagai institusi yang mengembang fungsi reproduksi melahirkan individu penerus bangsa. Kualitas individu dibentuk di keluarga dan menentukan masa depan bangsa. Sehingga sudah selayaknya keluarga menjadi penting menjadi perhatian pemerintah dan semua pihak. Sinergitas antar para pihak di dalam mendukung kebijakan Pembangunan Ramah Keluarga, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainability) menjadi sangat penting diwujudkan, disampaikan Prof. Euis Sunarti dalam paparannya. 


Selain itu disampaikan Prof. Euis Sunarti, Guru Besar IPB University bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, bahwa perhatian pada ranah pendidikan, pemberdayaan dan membangun kemandirian keluarga menjadi syarat keharusan dan kecukupan didalam pelaksanaan Pembangunan Ramah Keluarga. Berbagai program yang dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan peningkatan kapasitas dan keberdayaan agar keluarga memiliki kemandirian, dan terbebas dari ketergantungan, perluasan akses dan kesempatan keluarga untuk tumbuh berkembang dan berketahanan, penanganan akar masalah dan faktor penyebab kerentanan, ancaman, dan risiko bagi kehidupan keluarga, dan melakukan upaya-upaya keterjaminan dan perlindungan keluarga  


Sebagai pembicara lainnya adalah Prof. Dr. Cecep Darmawan, M.Si., M.H. yang melihat dari perspektif pendidikan dalam menguatkan Keluarga sebagai Fondasi Pembangunan Kemuliaan Manusia. Selanjutnya ada Dr. Bagus Riyono, Psi., MA. yang mengulas mengenai perspektif Kesehatan Mental untuk menguatkan keluarga, serta Dr. Ir. H. Adiwarman Azwar Karim, M.B.A., M.A.E.P. terkait peran ekonomi syariah dalam menguatkan ekonomi keluarga untuk meraih dan menjaga kemuliaan manusia serta Dr. Aan Rohanah, M.Ag yang melihat dari perspektif keberfungsian agama/relijiusitas keluarga dalam membangun kemuliaan manusia. Sebagai moderator pada seminar nasional adalah Feizal Syahmenan, S.H., M.H.


Dalam kesempatan Harganas dan Hari Anak Nasional 2025 ini pun, KNPK Indonesia melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) di tahun kelima dari awal pembentukannya di 22 Desember 2020, dengan menetapkan pemilihan Ketua Umum KNPK Indonesia periode 2025-2030. Sebagai hasil ditetapkan Ketua Umum KNPK Indonesia diamanahkan kepada Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, untuk menjalankan roda organisasi KNPK Indonesia dalam mencapai Visi dan Misinya.