"SNI, DOT, Snell, Kualitasnya Sama!" - autos.okezone.com
JAKARTA- Mungkin banyak dari para bikers yang mempertanyakan, apa sih bedanya SNI dengan standar helm luar negeri lainnya seperti DOT maupun Snell?
Ternyata helm-helm dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) memiliki kualitas yang sama dengan Department Of Transportation (DOT) dari Amerika Serikat (AS) dan juga Snell Memorial Foundation (Snell).
Hal ini dikemukakan Staf Ahli Asosisi Industri Helm Indonesia (AIHI), Thomas Lim ketika dihubingi okezone.
Menurutnya, standar helm SNI diadopsi dari standar-standar helm di Eropa dan AS. "Di Eropa ada namanya standar EECE 22.05, ini yang juga digunakan untuk SNI dan semua standar helm di seluruh dunia," tegas dia.
Sandar-satandar helm inilah yang kemudian berubah nama sesuai dengan peraturan di negara masing-masing. Seperti misalnya di AS menjadi DOT, kemudian di Jepang menjadi JIS, dan di Indonesia SNI.
Bedanya, lanjut Thomas, beberapa negara maju tersebut pemerintahnya benar-benar melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap standar helm.
"Jadi citra standar helm-helm luar itu sangat baik di mata masyarakat Indonesia, padahal sebenarnya persyaratan serta pelaksanana uji kualitasnya sama dengan helm SNI," tutur Thomas.
Dirinya juga menegaskan, jangan bandingkan helm DOT yang dipakai para pembalap motor dunia dengan helm SNI yang dijual dengan harga murah.
"Helm-helm DOT yang beredar di negara asalnya juga ada yang harganya murah, karena tidak mungkin semua pengendara motor disana pakai helm mahal. Jadi kalau mau bandingkan helm DOT dengan helm SNI yang harganya setara, toh helm SNI juga ada yang harganya jutaan rupiah," tukasnya. (uky)
Rabu, 21 April 2010
Facebook Lite Tamat!

CALIFORNIA - Hanya bertahan selama kurang lebih tujuh bulan, akhirnya Facebook menutup layanan Lite milik mereka. Facebook Lite ini ditujukan bagi pengguna jejaring sosial tersebut yang kecepatan internetnya tidak terlalu kencang.
"Facebook Lite secara resmi tidak lagi mendapatkan dukungan dari kami. Walaupun begitu, kami sadar ada banyak pengalaman dari Lite yang akan kami gunakan untuk membuat layanan serupa di masa depan," tulis Facebook dalam laman fans page, yang dikutip BBC, Rabu (21/4/2010).
Sementara itu, ditutupnya Facebook Lite ini mengundang komentar dari beragam pengamat. Kebanyakan dari mereka banyak yang menyesalkan, walaupun tidak sedikit juga yang menggangap itu merupakan hal yang wajar.
"Mungkin Facebook ingin memberikan layanan yang jauh lebih bagus dari Lite di masa yang akan datang. Itu sangat bagus buat pembelajaran buat mereka," cetus Ray Valdnes dari Gartner Research.
Facebook Lite sendiri merupakan versi sederhana dari situs Facebook ini menyediakan stream update pengguna dan nampak mirip dengan fitur yang ada pada Twitter.
Untuk menjajal kemampuan Facebook Lite ini, Facebook mengundang beberapa kelompok pengguna terpilih untuk menguji Facebook Lite yang masih dalam versi beta atau versi percobaan.
Waktu itu, Facebook mengatakan bahwa pengembangan ini sebenarnya fokus pada perubahan bentuk dan fitur situs yang lebih sederhana. Dengan begitu, Facebook versi sederhana mudah diakses di negara-negara dengan kapasitas bandwidth terbatas. Hal ini juga berlaku jika Facebook diakses melalui ponsel dengan kapasitas unduh yang lebih lambat dibandingkan dengan broadband.
Facebook Lite juga menggunakan foto berukuran lebih kecil serta video dengan resolusi lebih rendah sehingga bisa menambah kecepatan unduh halaman Facebook yang tengah diakses.
sumber "okezone"
Langganan:
Postingan (Atom)